Sakit adalah sebuah resiko dari suatu kehidupan, sebagaimana sukses adalah resiko dari bekerja keras.
Tidak ada satu manusiapun yang terlepas dari resiko ini, lalu bagaimana kita menyikapinya ?
- Hidup Sehat, pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan. Dengan hidup sehat, makan teratur, bergizi, vitamin yang cukup, olahraga, dan berpikir positif maka kita sudah mengurangi resiko terkena sakit.
- Siapkan keuangan, bila pencegahan tidak manjur maka haruslah tindakan pengobatan, dimana pada tahap ini diperlukan biaya.
Pada sikap 1 kita mengantisipasi dan mengurangi resiko, sedangkan pada sikap ke-2 kita punya 2 pilihan lagi :
- Menanggung semua biaya kesehatan sendiri
- Melimpahkan resiko keuangan pada pihak lain
Bila kita mengambil pilihan pertama maka harus ada pos keuangan khusus untuk resiko sakit. Masalahnya ialah bilamana resiko sakitnya sangat besar dan biayanya tidak terbatas, maka ada pilihan kedua.
Pilihan kedua ialah melimpahkan atau mengalihkan resiko keuangan akibat sakit kepada pihak ke tiga, bisa orang terdekat atau lembaga keuangan (Asuransi). Pertanyaannya ialah : Siapa orang terdekat kita yang dengan rela menanggung semua biaya keuangan bila kita atau keluarga terkena sakit yang memerlukan banyak sekali biaya ?
Jawabannya : jarang sekali ada, tapi ada satu lembaga keuangan yang pasti membantu yakni Asuransi.
Ada beberapa macam pilihan asuransi kesehatan yaitu :
- CashPlan : Penggantian biaya rawat inap berupa uang cash, sesuai dengan lama rawat inap. Mis : Rp 500 ribu/hari
- Asuransi Rawat Jalan : Biasanya hanya bila mengikuti program dari perusahaan/kantor
- Hospital Benefit : Penggantian biaya sesuai dengan tindakan saat rawat inap, dengan plafon tertentu mis : untuk obat2 diganti dengan plafon Rp 10 jt/penyakit
- Hospital Benefit Plus : Penggantian biaya sesuai dengan tagihan RS, semua biaya dokter, operasi, dan obat2an diganti sesuai dengan kuitansi, walaupun penyakitnya berulang.