Asuransi Group, Asuransi Untuk Karyawan

Data menunjukkan bahwa sebagian besar pemilik asuransi masih merupakan bagian dari Asuransi Group, dalam arti bukan ikut secara pribadi tetapi diproteksi asuransi melalui perusahaan tempat bekerja.

Dilihat dari segi proteksi, diikut sertakan dalam asuransi di perusahaan sama manfaat nya dengan ikut secara pribadi. Bahkan bisa jadi manfaat yang didapat dari perusahaan lebih besar, karena biasanya semakin tinggi jabatan di kantor semakin besar manfaat yang didapatkan.Contohnya, untuk asuransi melahirkan/kehamilan, hampir semua perusahaan asuransi dapat memberikan fasilitas ini untuk asuransi kumpulan/group jika diminta. Tidak demikian dengan asuransi individu, dimana hanya 1 atau 2 perusahaan asuransi saja yang mempunyai produk yang mengcover kehamilan, itupun dengan premi yang sangat tinggi.

Dari segi premi yang disetorkan, sudah pasti asuransi gabungan atau kumpulan atau group ini lebih rendah dibandingkan dengan asuransi individu karena asas dari asuransi yaitu bilangan besar. Semakin besar yang diproteksi semakin kecil resikonya. Semakin kecil resiko semakin kecil pula premi yang harus dibayarkan.

Untuk masalah klaim, terdaftarnya karyawan pada asuransi gabungan memudahkan pengurusan klaim, karena biasanya klaim dibantu oleh bagian HRD dari perusahaan bersangkutan. Lebih lagi jika perusahaan mengambil manfaat yang tidak perlu melalukan reimburse, tetapi cukup menunjukkan kartu pada rumah sakit yang menjadi rekanan.

Apakah kita perlu mempunyai asuransi pribadi jika sudah dicover oleh perusahaan ? Perlu sekali, kecuali jika kita sudah pasti akan seterusnya di kantor tersebut dan perusahaan pasti akan terus mengasuransikan karyawannya. Karena jika Anda mempunyai rencana untuk pindah perusahaan, belum tentu perusahaan yang baru akan memberikan fasilitas yang sama dengan kantor yang lama. Pada saat itu jika Anda baru mau memiliki asuransi pribadi maka usia sudah bertambah, faktor kesehatan mungkin menurun, sehingga mempengaruhi premi dan nilai investasi, bahkan jika kesehatan sudah berkurang bukan tidak mungkin perusahaan asuransi akan menolak permohonan Anda.

Memiliki asuransi untuk pribadi akan membuat keluarga Anda lebih tenang….

Sekilas Mengenai Asuransi UnitLink

box_insurance_unit-linked-life-insurance_enAsuransi UnitLink awal mulai dipasarkan oleh salah satu bank di Indonesia akhir tahun 1990an atau awal tahun 2000.

Asuransi ini sangat sesuai dengan kriteria masyarakat Indonesia yang belum terlalu sadar akan pentingnya asuransi. Yang membuat asuransi Unitlink ini mendapat respon yang baik dari masyarakat yaitu karena di dalam asuransi ini terdapat instrumen investasi sehingga citra yang tertanam di masyarakat adalah “uang yang disetorkan akan kembali”

Dalam Asuransi UnitLink terdapat 2 instrumen aliran dana yang perlu dicermati:

1. Dana untuk asuransi

2. Dana untuk investasi

Setiap aliran dana memiliki biaya-biaya tersendiri

1. Dana untuk asuransi

Di sini dana yang tersedia akan dialokasikan untuk biaya-biaya proteksi yang Anda inginkan, mis: asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi rumah sakit, asuransi penyakit kritis, dll…Selama Anda masih ingin mendapatkan perlindungan maka biaya ini akan selalu muncul dalam rekening asuransi Anda. Salah pengertian terjadi bilamana dalam penjelasan proposal dikatakan hanya membayar premi untuk sekian waktu tertentu” Yang mana sebenarnya ialah, selama kita ingin diproteksi, selama itu pula harus tersedia dana untuk biaya proteksi tersebut.

Pada dana untuk asuransi ini pula perusahaan asuransi akan mengambil keuntungan, yang disebut biaya akuisisi. Biasanya besarnya antara 100-200% dari dana asuransi tahunan dalam kurun waktu 2-5 tahun. Ada yang mengambil keuntungan di depan, ada pula yang mengambil keuntungan di akhir.

2. Dana untuk investasi

Dana inilah sebenarnya yang menyebabkan ada kata-kata,“hanya membayar premi untuk sekian waktu tertentu” Biasanya investasi di unitlink memberikan imbal hasil lebih besar daripada instrumen di bank, karena investasi dilakukan di pasar uang, dan pasar modal yang memiliki risiko tersendiri dibandingkan dengan di bank. Beberapa perusahaan asuransi juga mengenakan biaya pengelolaan untuk dana ini besarnya antara 0-2% dari setiap dana yang masuk.

Contoh kasus:

Seorang pria berusia 32 tahun, mengambil program selama 10 tahun dengan premi Rp 6jt/tahun. Dalam ilustrasi dikatakan di akhir tahun ke-10 ia akan mendapatkan kembali hasil investasi sebesar Rp 60jt,d dengan asumsi bunga 15% pa. Dan ia akan mendapat perlindungan asuransi jiwa Rp 100jt, Penyakit Kritis Rp 100jt dan Kecelakaan Rp 200jt. Bilamana ia terkena penyakit kritis maka asuransi akan membayarkan preminya sd ia berusia 65 tahun.

Yang perlu diperhatikan:

Mungkin sebenarnya premi yang ia setorkan hanya Rp 3jt/tahun untuk asuransi. Tiga juta rupiah yang lainnya dialokasikan ke investasi.Bilamana hasil investasi tidak mencapai rata2 15% pa selama 10 tahun maka besar kemungkinan ia tidak akan mendapatkan Rp 60jt seperti yang diilustrasikan pada proposal.

Pada saat ia berhenti membayar premi Rp 6jt/tahun, ia sebenarnya tetap membayar biaya asuransi untuk setiap proteksi yang masih ia dapatkan, hanya saja biaya tersebut diambil dari hasil investasi yang sudah ada sebelumnya. Jika hasil investasi lebih kecil dari biaya2 asuransi maka besar kemungkinan jumlah dana dalam rekening bukan bertambah tetapi berkurang.

Saran untuk Anda yang tertarik dengan UnitLink :

  • Cermati biaya-biaya yang ada, apakah tetap ataukah akan ada kenaikan
  • Yakinkan agent asuransi Anda juga memahami hal ini
  • Pilih perusahaan asuransi dan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan profil Anda.

Selamat ber-asuransi

Asuransi Syariah

“Kemudian Kami jadikan kamu (ya Muhammad) berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama), maka ikutilah syariat itu dan jangan kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak berilmu.” Surat 45 (Al-Jaasiyah) Ayat 18

Pengertian Asuransi Syariah berdasar Dewan Syariah Nasional (DSN) dan Majelis Ulama Indonesia adalah sebuah usahan saling melindungi dan tolong menolong di antara sejumlah orang melalui investasi dalam bentuk aset dan/atau ‘tabarru’ yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad (perjanjian) sesuai dengan syariah.

Prinsip dalam Asuransi Syariah ini adalah risk sharing (saling menanggung risiko) bukan seperti asuransi non syariah yang prinsipnya adalah risk transfering (memindahkan risiko). Sehingga risiko dalam asuransi syariah seperti adanya klaim, menjadi tanggung jawab sesama peserta dimana perusahaan asuransi hanya sebagai pengelolanya saja.

Dana yang dipakai untuk membayar klaim adalah dana dari para peserta yang terkumpul (dana tabarru). Sedangkan bila tidak ada klaim dan terjadi surplus investasi maka surplus tersebut dibagikan kembali kepada para peserta secara proporsional.

Investasi yang dilakukan pada asuransi syariah, juga menjadi salah satu syarat asuransi tersebut dinyatakan syariah. Investasi bila dilakukan hanya pada perusahaan2 yang telah memenuhi ketentuan dari MUI, dimana yang tidak diperkenankan untuk investasi yaitu pada a.l perusahaan yang bergerat di perhotelan, minuman keras, rokok, dll.

Pada prinsipnya Asuransi Syariah adalah :

  1. Tanggung Jawab Bersama
  2. Saling Membantu dan Bekerjasama
  3. Perlindungan Bersama

Dengan mengeluarkan 3 unsur yang dalam asuransi non-syariah atau konvensional yang tidak sesuai dengan prinsip Syariah tersebut,yaitu:

  1. Gharar
  2. Riba’
  3. Maysir

5 Tips Mempersiapkan Asuransi Pendidikan

  1. gig9Mulai sedini mungkin. Semakin cepat anda memulai,semakin kecil dana yang harus dipersiapkan.
  2. Mengerti bahwa Asuransi Pendidikan tidak menjamin tersedia dana yang mencukupi di saat anak masuk usia sekolah tertentu, tetapi Asuransi Pendidikan menjamin tersedianya  sejumlah dana di saat ada musibah baik kecelakaan, kematiaan atau penyakit kritis terhadap orangtua tertanggung.
  3. Menghitung kebutuhan dana pendidikan sedetail mungkin. Mengetahui detail kebutuhan dana pendidikan akan membantu mengetahui berapa dana asuransi untuk pendidikan yang harus dipersiapkan.
  4. Sesuaikan profil Anda dengan profil Asuransi yang akan Anda pilih. Jika Anda tipe yang konservatif atau beresiko kecil maka asuransi tradisional lebih sesuai dibandingkan dengan asuransi unitlink.Jika Anda memilih asuransi unitlink maka pilihlah yang alokasi dana beresiko kecil atau menengah.
  5. Lihat kembali polis asuransi Anda secara tahunan, lihat apakah sesuai dengan target.

7 Poin Persiapan Pensiun

Besarnya dana yang kita tabung untuk pensiun menentukan kualitas hidup pensiun kita !

Kita pasti menyiapkan dana pendidikan untuk anak-anak kita, menyekolahkan mereka di tempat yang terbaik, membelikan pakaian, mainan, dan makanan yang terbaik. Tetapi ingat, yang baik belum tentu benar. Kita juga harus memperhatikan diri kita, ini bukan keegoisan tetapi suatu kebenaran.

Jika kita mengeluarkan demikian banyak uang untuk anak-anak untuk hal-hal yang bukan prioritas, mis: pakaian atau mainan yang terlalu mahal tetapi lupa menyisihkan untuk diri kita maka sebenarnya ini bisa menjadi bom waktu. Di saat mereka dewasa dan kita pensiun maka tidak akan ada lagi pemasukan sementara kebutuhan berjalan terus. Apakah kita akan mengandalkan anak kita di saat kita pensiun nanti ? Tentunya bukan itu yang kita harapkan. Jadi sangatlah penting untuk juga mempersiapkan untuk diri kita.

Ada 7 point cara menghitung berapa besar dana pensiun yang harus kita persiapkan :

  1. Jika Anda bekerja maka Anda setiap bulan sebenarnya Anda sudah menabung 5.5% dari penghasilan Anda (Jamsostek). Itu jumlah yang cukup lumayan. Uang tersebut dapat menjadi tambahan pensiun Anda.
  2. Bersykurlah jika perusahaan Anda memberikan dana pensiun juga di luar jamsostek. Anda dapat menambahkan dana pensiun itu ke dalam perhitungan Anda
  3. Pesangon yang akan Anda dapatkan jika pensiun dari kantor. Berkonsultasilah dengan HRD berapa kira2 yang akan Anda dapatkan saat pensiun nanti.
  4. Tabungan dari Asuransi,Deposito,Reksadana atau investasi lain yang dapat menjadi tambahan dana pensiun
  5. Apakah akan ada penghasilan lain saat Anda pensiun ? Ini akan meringankan Anda dalam perencanaan pensiun.
  6. Perkirakan inflasi yang terjadi,kenaikan investasi dan penghasilan Anda.
  7. Berapa lama Anda ingin menikmati hasil pensiun tersebut. Cth, jika Anda pensiun di usia 55 tahun dan perkiraan usia hidup sampai usia 70 maka Anda akan menikmati masa pensiun selama 15 tahun.

Dari ke-7 hal tersebut Anda akan mengetahui berapa seharusnya yang Anda sisihkan untuk masa pensiun Anda.

Anda tetap bisa membahagiakan anak Anda untuk selamanya, tanpa membebani mereka di saat pensiun Anda !