Di mana harus membeli Asuransi ?

Sebagaimana suatu produk, maka Asuransi pun mempunyai beberapa jalur distribusi sebelum ke enduser (nasabah), a.l yaitu :

  • Bancassurance : Bekerjasama melalui bank atau kartu kredit
  • Telemarketing  : Via Telephone oleh Sales, biasanya produk yang ditawarkan cukup sederhana seperti asuransi kecelakaan, dan hospital cash plan
  • Direct Marketing : Ini yang paling umum, yaitu melalui agen asuransi atau mereka sering dikenal dengan Financial Consultant atau Financial Planner , atau lebih tepat nya Financial Advisor.

Dari ketiga jalur distribusi tersebut masing-masing memiliki ciri tersendiri dan keunggulan tersendiri. Kita sebagai nasabah atau calon nasabah harus pintar-pintar sebelum memutuskan membeli. Karena tentunya sang agen penjual baik itu melalui bancassurance, telemarketing atau direct marketing pasti menjual kelebihan Asuransi yang mereka tawarkan. Dalam hal ini Anda tidak bisa membandingkan antara beberapa perusahaan Asuransi.

Untungnya di Indonesia saat ini sudah mulai bermunculan Financial Planner atau Perencana Keuangan yang bersertifikasi dan bersifat independen. Mencari Asuransi yang sesuai dengan kebutuhan Anda melalui Independen Financial Planner adalah keputusan yang sangat tepat karena Financial Planner tidak mengejar target atau diharuskan menjual produk tertentu, bahkan Financial Planner mengerti lebih banyak produk Asuransi sehingga dapat memberikan masukan yang sangat baik untuk membantu Anda mengambil keputusan.

Contoh Sederhana :

Bila Anda sedang mencari makan siang dan belum tahu mau makan apa, mana yang lebih nyaman , datang ke Food Court    ( yang banyak pilihannya ) atau hanya ke satu rumah makan ( dimana pilihannya terbatas ) ?

Ingat :  Menjual (atau Penjual) selalu fokus pada satu produk/merk, Pembeli harus banyak melihat (membandingkan)

5 Perbedaan Agen Asuransi vs Financial Planner

Apakah agen asuransi Anda seorang Financial Planner ? Atau Financial Planner Anda seorang agen asuransi ?

Ini 5 perbedannya :

  • Seorang agen asuransi menjual produk yang ada kepada Anda, financial planner merencanakan suatu produk yang sesuai untuk Anda
  • Agen asuransi langsung mengeluarkan sejumlah angka premi asuransi, financial planner menghitung lebih dulu angka kebutuhan asuransi Anda
  • Agen asuransi membuat Anda bingung, financial planner memecahkan kebingungan Anda
  • Agen asuransi membuatkan anda proposal asuransi, financial planner bersama Anda membuat proposal masa depan Anda
  • Agen asuransi membuat Anda merasa mengeluarkan uang, financial planner membuat Anda menambah dan memproteksi investasi Anda.

Lalu, apakah profesi seorang agen asuransi buruk ? Sebaliknya , seorang agen asuransi yang mengerti tentang financial planner akan sangat mendukung profesinya sehingga nasabah/calon nasabah akan sangat diuntungkan sesuai dengan kode etik AAJI ataupun seorang financial planner.

Selamat menemukan Financial Planner Anda !

Kapan Saat Terbaik Mengambil Polis ?

Banyak pertanyaan, kapan sebaiknya saya mengambil polis asuransi ?

Waktu saya mulai mengerti pentingnya asuransi, sayalah yang mengejar sang Agen untuk menjadi nasabah. Karena saya tahu, saat saya menandatangani persetujuan dan saat polis saya mulai berlaku, saat itu pula saya mempunyai tabungan Rp 100jt !

Saat itu saya bekerja part time, dengan penghasilan Rp +/- 1,5jt/bln di tahun 1998. Saya mengambil polis dengan premi Rp 800rb/thn dengan UP Rp100jt. Yang ada di benak saya ialah jika saya berpergian kemudian mengalami musibah meninggal maka saya akan dapat memberikan kepada keluarga saya uang warisan sebesar Rp 100jt ! Pada waktu itu saya berpikir paling tidak ada sesuatu yang sudah bisa saya berikan kepada keluarga sebagai tanda terimakasih karena telah membesarkan saya.

Saya tidak menunggu besok atau lusa untuk menandatangani polis karena saya tahu risiko bisa terjadi kapanpun, ia datang tanpa tanda-tanda dan tanpa diundang.

Jika memang Anda sudah tahu pentingnya asuransi, sekaranglah saat terbaik untuk mengambil polis. Hubungi agent Anda saat ini juga!