Bisnis Asuransi adalah salah satu bisnis yang kebal terhadap krisis keuangan. Di tahun 1998 saat Asia mengalami krisis, perusahaan asuransi tetap membukukan keuangan walaupun menurun.
Di tahun 2008 ini, saat Amerika mengalami krisis, bisnis Asuransi di negeri Paman Sam tersebut tetap bertumbuh walaupun perusahaan asuransi terbesar Amerika AIG mengalami kesulitan keuangan. Hal ini terjadi karena masyarakatnya yang sudah menyadari pentingnya asuransi sehingga bila dalam kondisi krisis mereka tidak memiliki asuransi keadaannya akan semakin parah bila terjadi musibah.
Demikianpula halnya di Indonesia, bisnis ini terus bertumbuh dengan baik apalagi baru 5% dari 237 juta penduduk yang memiliki asuransi.