Forbes 2000 : Top 20 Insurance Company

Top 20 Insurance ( Diversified & Life&Health ) :

  1. Allianz , Germany ( Diversified )
  2. AIG, US ( Diversified )
  3. ING Group, Netherland ( Diversified )
  4. AXA Group, France ( Diversified )
  5. China Life Insurance, China ( Life & Health )
  6. Zurich Financial Services, Switzerland ( Diversified )
  7. Met Life, US ( Diversified )
  8. Generali Group, Italy ( Diversified )
  9. Munich Re, Germany( Diversified )
  10. Prudential Financial, US ( Life & Health )
  11. Prudential, UK, (Life & Health)
  12. Aviva, UK (Life&Health)
  13. Ping An Insurance Group, China (Diversified)
  14. Aegon, Netherland, (Diversified)
  15. Aflac, US, (Diversified)
  16. AIA Group, Hongkong-China (Life&Health)
  17. ACE Insurance, Switzerland (Diversified)
  18. CNP Assurance, France (Diversified)
  19. Swiss Re Group, Switzerland (Diversified)
  20. Legal & General Group, UK (Life&Health)

Ada perbedaan grup yaitu Diversified dan Life & Health, di mana pada dasarnya asuransi dibagi menjadi 2 yaitu : Asuransi Umum & Asuransi Jiwa.

Diversified : Asuransi Jiwa & Umum, dan Re-asuransi

Life & Health : Asuransi Jiwa & Kesehatan

Untuk informasi lebih lengkap silahkan klik ke FORBES

Dari urutan 1 – 20, hanya ada beberapa yang ada di Indonesia yaitu , Allianz,Aviva,AIG, AXA, Zurich, Generali Group, Prudential, AIA, Sun Life, & ACE Insurance

Beberapa asuransi yang pernah ada di Indonesia dan saat ini sudah diakuisisi oleh asuransi lain yaitu : ING Group & Met Life

Crisis Income

Salah satu riderĀ  yang relatif baru, yang dikeluarkan oleh Prudential yaitu Crisis Income.

Produk ini memberikan sejumlah uang setiap bulannya, kepada nasabah yang terkena penyakit kritis. Besaran uang yang diberikan ditentukan sendiri oleh nasabah yang tentunya semakin besar pertanggungan semakin besar pula preminya.

Produk ini sangat sesuai untuk :

  • Usia yang masih sangat muda 20-30 tahun, karena di saat usia memasuki 50 tahun preminya akan sangat mahal
  • Yang sudah mempunyai polis yang mengcover penyakit kritis, tentunya di saat seseorang terkena penyakit kritis yang pertamakali diperlukan ialah sejumlah besar uang untuk berobat.
  • Nasabah yang mementingkan proteksi dibanding Nilai Tunai, karena biaya asuransi sangat mahal menyebabkan Nilai Tunai sangat kecil.
  • Memiliki resiko penyakit kritis
  • Seseorang yang ingin memiliki rasa tenang yang lebih optimal, karena jika nasabah terkena penyakit kritis, dia tidak perlu memikirkan penghasilan karena Prudential otomatis membayarkan penghasilannya.

Amankah Asuransi

T : Aman tidak menaruh uang di asuransi ? Bagaimana kalau asuransi dipailitkan atau ditutup ?

J : Saat ini berinvestasi di asuransi sangat aman. Setiap perusahaan asuransi diwajibkan memiliki cadangan dana sebesar minimal 120% dari risiko. Istilahnya RBC dalam asuransi atau CAR dalam perbankan. Dan hanya lembaga keuangan yang berhak mempailitkan perusahaan asuransi. Bilamana perusahaan asuransi tersebut tutup atau pailit, dapat dipastikan perusahaan asuransi tersebut akan dibeli oleh perusahaan asuransi yang lebih besar. Cth : IngInsurance dibeli Manulife, Allstate dibeli oleh Prudential, SewuNewYorkLife menjadi Sequis.

Asuransi Syariah di Indonesia

Saat ini, Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan jumlah operator asuransi syariah cukup banyak di dunia. Berdasarkan data Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI), terdapat 49 pemain asuransi syariah di Indonesia yang telah mendapatkan rekomendasi syariah. Mereka terdiri dari 40 operator asuransi syariah, tiga reasuransi syariah, dan enam broker asuransi dan reasiuransi syariah.

Perkembangan industri asuransi syariah di negeri ini diawali dengan kelahiran asuransi syariah pertama Indonesia pada 1994. Saat itu, PT Syarikat Takaful Indonesia (STI) berdiri pada 24 Februari 1994 yang dimotori oleh Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) melalui Yayasan Abdi Bangsa, Bank Muamalat Indonesia, PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri, Departemen Keuangan RI, serta beberapa pengusaha Muslim Indonesia.

Selanjutnya, STI mendirikan dua anak perusahaan. Mereka adalah perusahaan asuransi jiwa syariah bernama PT Asuransi Takaful Keluarga (ATK) pada 4 Agustus 1994 dan perusahaan asuransi kerugian syariah bernama PT Asuransi Takaful Umum (ATU) pada 2 Juni 1995. Setelah Asuransi Takaful dibuka, berbagai perusahaan asuransi pun menyadari cukup besarnya potensi bisnis asuransi syariah di Indonesia.

Hal tersebut kemudian mendorong berbagai perusahaan ramai-ramai masuk bisnis asuransi syariah, di antaranya dilakukan dengan langsung mendirikan perusahaan asuransi syariah penuh maupun membuka divisi atau cabang asuransi syariah.

Stretegi pengembangan bisnis asuransi syariah melalui pendirian perusahaan dilakukan oleh Asuransi Syariah Mubarakah yang bergerak pada bisnis asuransi jiwa syariah. Sedangkan strategi pengembangan bisnis melalui pembukaan divisi atau cabang asuransi syariah dilakukan sebagian besar perusahaan asuransi, antara lain PT MAA Life Assurance, PT MAA General Assurance, PT Great Eastern Life Indonesia, PT Asuransi Tri Pakarta, PT AJB Bumiputera 1912, dan PT Asuransi Jiwa BRIngin Life Sejahtera.

Bahkan, sejumlah pemain asuransi besar dunia pun turut tertarik masuk dalam bisnis asuransi syariah di Indonesia. Mereka menilai Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia merupakan potensi pengembangan bisnis cukup besar yang tidak dapat diabaikan. Di antara perusahaan asuransi global yang masuk dalam bisnis asuransi syariah Indonesia adalah PT Asuransi Allianz Life Indonesia dan PT Prudential Life Assurance.

(Sumber: Republika, 17 Maret 2008)

Top 17 Best Insurance 2008

Berikut adalah top 17 insurance versi asuransiku, berdasar referensi dari majalah Infobank dan Investor 2008, menurut abjad :