Kapan Saat Terbaik Mengambil Polis ?

Banyak pertanyaan, kapan sebaiknya saya mengambil polis asuransi ?

Waktu saya mulai mengerti pentingnya asuransi, sayalah yang mengejar sang Agen untuk menjadi nasabah. Karena saya tahu, saat saya menandatangani persetujuan dan saat polis saya mulai berlaku, saat itu pula saya mempunyai tabungan Rp 100jt !

Saat itu saya bekerja part time, dengan penghasilan Rp +/- 1,5jt/bln di tahun 1998. Saya mengambil polis dengan premi Rp 800rb/thn dengan UP Rp100jt. Yang ada di benak saya ialah jika saya berpergian kemudian mengalami musibah meninggal maka saya akan dapat memberikan kepada keluarga saya uang warisan sebesar Rp 100jt ! Pada waktu itu saya berpikir paling tidak ada sesuatu yang sudah bisa saya berikan kepada keluarga sebagai tanda terimakasih karena telah membesarkan saya.

Saya tidak menunggu besok atau lusa untuk menandatangani polis karena saya tahu risiko bisa terjadi kapanpun, ia datang tanpa tanda-tanda dan tanpa diundang.

Jika memang Anda sudah tahu pentingnya asuransi, sekaranglah saat terbaik untuk mengambil polis. Hubungi agent Anda saat ini juga!

Asuransi Kebal Krisis

Bisnis Asuransi adalah salah satu bisnis yang kebal terhadap krisis keuangan.  Di tahun 1998 saat Asia mengalami krisis, perusahaan asuransi tetap membukukan keuangan walaupun menurun.

Di tahun 2008 ini, saat Amerika mengalami krisis, bisnis Asuransi di negeri Paman Sam tersebut tetap bertumbuh walaupun perusahaan asuransi terbesar Amerika AIG mengalami kesulitan keuangan. Hal ini terjadi karena masyarakatnya yang sudah menyadari pentingnya asuransi sehingga bila dalam kondisi krisis mereka tidak memiliki asuransi keadaannya akan semakin parah bila terjadi musibah.

Demikianpula halnya di Indonesia, bisnis ini terus bertumbuh dengan baik apalagi baru 5% dari 237 juta penduduk yang memiliki asuransi.

Ini Cara Punya Uang 1 MILYAR !

20 tahun yang lalu, menjadi jutawan adalah impian semua orang. Saat ini hampir bisa dibilang sebagian besar pekerja sudah menjadi jutawan karena mendapat penghasilan di atas 1 juta.

Impian banyak orang sekarang punya tabungan sebesar 1 Milyar. Bagaimana caranya ? Saya akan memberitahu caranya, ada 2 cara yaitu cara lama dan cara cepat  :

Cara I

Jika Anda berusia 20 tahun Anda hanya perlu menabung Rp 300 ribu per bulan

Jika Anda berusia 30 tahun Anda perlu menabung Rp 500 ribu per bulan

Jika Anda berusia 40 tahun Anda perlu menabung Rp 1,5jt per bulan

Dan Jika Anda berusia 50 tahun Anda perlu menabung Rp 5jt per bulan

Dengan cara I ini, di saat usia Anda 60 tahun dengan asumsi bunga tabungan 10% /thn, Anda akan memiliki uang sebesar Rp 1M !

Cara II, cara cepat :

Jika Anda berusia 20 tahun Anda hanya perlu menyisihkan Rp 750 ribu

Jika Anda berusia 30 tahun Anda perlu menyisihkan Rp 1jt

Jika Anda berusia 40 tahun Anda perlu menyisihkan Rp 1,25jt

Jika Anda berusia 50 tahun Anda perlu menyisihkan Rp 2jt

Di cara II ini begitu uang Anda pertama kali diterima di perusahaan Asuransi walaupun baru 1 hari, saat itu Anda sudah mempunyai tabungan sebesar 1 Milyar !!!

Asuransi ? Ya, hanya asuransi yang bisa memberikan cara cepat untuk mempunyai tabungan 1Milyar ! Saya membuat ilustrasi di atas menggunakan ilustrasi yang diberikan perusahaan asuransi dari Inggris yang menggunakan unitlink, jika Anda mengambil asuransi tradisional, uang yang Anda sisihkan akan lebih kecil.

Uniknya, jika Anda mengambil cara II di asuransi Unitlink, uang yang Anda sisihkan tiap bulan dapat menjadi dana pensiun Anda!

PENGECUALIAN

Segala sesuatu memang indah di awal, ada ungkapan demikian. Itu juga berlaku di asuransi, jika Anda calon nasabah tidak membaca dengan teliti proposal dan kontrak polis.

Di awal proposal banyak sekali manfaat yang ditawarkan yang tentunya sangat berguna di saat terjadi musibah. Namun juga perlu dipelajari apa yang ada dalam proposal, antara lain :

  • Berapa lama waktu pembayaran premi
  • Berapa lama biaya administrasi & asuransi yang harus dibayar ( khususnya untuk asuransi unitlink )
  • Apakah akan ada kenaikan premi ( perhatikan jika Anda mengambil polis asuransi kesehatan / rumah sakit )
  • Jangka waktu pertanggungan
  • Ilustrasi hasil investasi, untuk asuransi unitlink biasanya itu hanya merupakan ilustrasi, jangan terjebak dengan angka.
  • Untuk asuransi tradisional, ada nilai tunai yang dijamin ( perhatikan angkanya )
  • Adanya beberapa pengecualian dan masa tunggu ( untuk penyakit kritis, kesehatan & rumah sakit )

Demikian juga, kontrak asuransi perlu dibaca sehingga bisa tahu mana yang bisa diklaim dan tidak bisa diklaim. Penting memperhatikan beberapa pengecualian, antara lain :

  • Masa tunggu untuk beberapa manfaat ( penyakit kritis, kesehatan & rumah sakit ) berbeda-beda
  • Segala hal yang berkaitan dengan alkohol dan obat terlarang tidak mendapat penggantian
  • Definisi rumah sakit, penyakit kritis, dll
  • Setiap penyakit kritis mempunyai definisi sendiri-sendiri untuk dapat diajukan klaim
  • Dsb

Biasanya asuransi memberikan jaminan 14 hari, setelah polis diterima untuk dibaca dan jika ada ketidaksesuaian polis dapat dibatalkan dan seluruh premi dikembalikan.

Pajak dalam Asuransi

Beberapa minggu lalu, ada sebuah wacana dari kantor pajak bahwa mereka akan meminta data nasabah perusahaan asuransi dalam rangka mengejar wajib pajak.

Keruan saja para pelaku industri menjadi resah dan tidak menanggapi permintaan ini. Hal ini dapat dimaklumi karena data nasabah pada perusahaan asuransi adalah sangat confidential. Jika hal ini benar-benar dilaksanakan maka perusahaan asuransi dipastikan akan lebih sulit lagi mendapatkan nasabah.

Berbeda dengan beberapa negara berkembang, ambil contoh di Jepang. Premi yang masuk ke asuransi dapat dijadikan dasar PTKP ( Penghasilan Tidak Kena Pajak ). Di Indonesia hal serupa masih menjadi wacana dan terus diperjuangkan oleh AAJI. Bila pembayaran premi boleh dijadikan dasar PTKP sebagaimana zakat resmi, maka industri asuransi akan lebih cerah lagi.

Namun sebaliknya, jika data nasabah diubek-ubek pajak, industri asuransi pasti loyo.