Untung VS Rugi Ber-Asuransi

Untung

  • Mengalihkan resiko keuangan kepada pihak lain
  • Memiliki rencana keuangan yang dapat diperkirakan
  • Memberi rasa aman dalam hal keuangan kepada keluarga
  • Saat ini imbal hasil asuransi dapat melebihi imbal hasil di bank atau deposito

Rugi

  • Saat kesehatan kita tidak sempurna, manfaat asuransi yang didapat juga tidak akan sempurna
  • Saat usia sudah terlalu lanjut, premi akan menjadi tinggi, atau investasi akan menjadi lebih kecil
  • Keuangan saat ini tidaklah sesempurna jika Anda memulai lebih awal.
  • Produk yang dibeli tidak sesuai yang dibutuhkan
  • Membeli asuransi dengan nilai nominal kecil di saat mampu untuk membeli dengan nilai nominal lebih lagi

Berasuransi bukanlah suatu hal yang komsumtif ( bersifat pengeluaran ) seperti : berbelanja pakaian, makanan, mobil, dll tetapi hal yang bersifat investasi. Investasi berarti apa yang kita keluarkan saat ini mempunyai potensi memberikan hasil melebihi apa yang sudah kita keluarkan.

Tips Memilih Asuransi

  1. Memahami diri sebagai pemegang atau pembeli asuransi
    Pemegang atau pembeli asuransi harus tahu benar dan jelas mengenai kebutuhan asuransi. Kebutuhan dapat berupa : Asuransi Jiwa, Asuransi Kesehatan, Asuransi Kecelakaan, Asuransi Pendidikan atau Asuransi Jaminan Hari Tua.
  2. Mengerti jenis Asuransi yang ditawarkan. Tradisional atau UnitLink.
    • Tradisional, premi biasanya lebih kecil namun memiliki Nilai Tunai yang kecil pula.
    • UnitLink, campuran dengan investasi, premi biasa lebih besar namun memiliki Nilai Tunai (yang suatu saat dapat diambil) yang cukup besar.
  3. Membahas isi penawaran dari perusahaan asuransi.
    • Manfaat asuransi
    • Jangka waktu pembayaran premi
    • Jangka waktu Anda mendapatkan manfaat asuransi untuk masa pembayaran premi yang telah disetujui
    • Biaya-biaya asuransi jika ada
    • Hal-hal apa yang diproteksi dan hal-hal apa yang menjadi pengecualian
    • Jangan tergiur oleh hasil yang mungkin bisa didapatkan dalam 5-10 tahun mendatang apabila itu hanya ilustrasi.
    • Proses administrasi seperti klaim, perubahan alamat, perubahan cara pembayaran, perubahan ahli waris, dsb.
  4. Memilih agen penjual
    Pilihlah agen yang Anda kenal dengan baik atau dapat dipercaya karena Anda membeli produk untuk jangka panjang. Pastikan pelayanan yang akan Anda dapatkan adalah yang terbaik.
  5. Memilih perusahaan asuransi.
    Pelajari riwat perusahaan, status kepemilikan dan citra perusahaan tersebut di masyarakat.
  6. Menandatangani perjanjian asuransi.
    Tahap ini perlu diperhatikan dengan seksama apakah semua sudah sesuai dengan keinginan pembeli atau pemegang asuransi.

Mengenal Berbagai Jenis Asuransi, kamu cocok yang mana ?

Asuransi dibedakan menjadi 2 kategori:

  • Asuransi Umum, seperti asuransi rumah, kendaraan, pabrik, kapal, dsb
  • Asuransi Jiwa yang berhubungan dengan jiwa, termasuk di dalamnya asuransi kesehatan, persiapan pensiun, asuransi kecelakaan, asuransi pendidikan, dll.

Asuransi Jiwa saat ini juga dibagi 2 bagian

  • Asuransi Tradisional
  • Asuransi UnitLink

Pada Asuransi Tradisional dibagi 3 kelompok besar

1. Asuransi Seumur Hidup (Whole Life Term)

Sangat sesuai untuk kebutuhan jangka panjang seperti persiapan warisan dan perlindungan keuangan jangka panjang

2. Asuransi Jangka Warsa (Life Term)

Asuransi jenis ini untuk proteksi sementara dengan premi rendah tetapi proteksi besar. Untuk yang berpenghasilan kecil tetapi membutuhkan proteksi, asuransi jangka warsa sangat cocok.

3. Asuransi Dwiguna (Endowment Term)

Asuransi pendidikan, asuransi dana pensiun, investasi jangka panjang termasuk dalam asuransi dwiguna.

Unitlink ada sejak kurang lebih tahun 2000 di Indonesia mulai yang dipelopori oleh salah satu perusahaan jointventure dari Inggris. Unitlink adalah produk asuransi yang digabungkan dengan investasi.

  • Kelebihannya adalah keluwesannya dalam hal:
    • Premi, nasabah yang menentukan jumlah premi yang diinginkan
    • Jangka waktu pembayaran
    • Jangka waktu perlindungan
    • Jenis perlindungan yang diinginkan
    • Besar perlindungan yang didapatkan
    • Penarikan nilai tunai yang terbentuk
    • Perubahan polis
  • Namun ada juga kekurangannya :
    • Nilai tunai bisa berkurang jika investasi tidak bagu
    • Hilangnya perlindungan saat nilai tunai tidak mencukupi untuk biaya asuransi dan administrasi
    • Premi yang lebih tinggi dibandingkan jenis tradisional