Nasib UnitLink di Kala Krisis

NAB Unitlink di semua perusahaan asuransi mengalami penurunan yang cukup signifikan sejak pembukaan Januari 2008 hingga saat ini. Namun krisis keuangan kali ini berbeda dengan krisis keuangan di tahun 1997 saat Asia mengalami krisis ataupun di 2002 saat Reksadana mengalami redemption besar-besaran.

Masyarakat Indonesia mulai mengerti arti sebuah investasi, termasuk investasi di Asuransi UnitLink. Ini terbukti dari masih adanya dana yang masuk (subscription) sebesar Rp 738,59 milyar. Dibandingkan dengan dana yang keluar (redemption) Rp 849,86 milyar (Kontan, 10 Oktober 2008, hal 6). Memang masih selisih Rp 111,27 Milyar, namun penarikan ini bisa dikarenakan 2 sebab , pertama nasabah dilanda ketakutan dan yang kedua memang nasabah sedang membutuhkan dana. Bagi mereka yang dilanda ketakutan atau kepanikan menyusul kejatuhan Lehman Brothers di Amerika, AIG Life yang mendapat suntikan dana, mereka belum memahami bahwa investasi adalah jangka panjang.

Nasabah yang melakukan penambahan dana atau subscription, mereka sangat mengerti bahwa inilah adalah waktu yang baik untuk berinvestasi.

Bagi Anda pemegang Asuransi UnitLink yang membayar premi secara bulanan, anda lebih beruntung lagi karena secara tidak langsung anda berinventasi dengan pola dollar cost averaging. Sistem investasi ini pula yang disarankan oleh orang no 1 terkaya Warreen Buffet.

Ini Plus Minus Asuransi Tradisional

Berbeda dengan Asuransi UnitLink, dimana kita bisa mengetahui kemana perusahaan asuransi menanamkan investasinya, bahkan kita boleh melakukan alokasi aset premi yang kita setorkan seperti ke deposito, obligasi, pasar uang ataupun pasar saham.

Pada Asuransi Tradisional, transparansi alokasi investasi perusahaan asuransi sangat kurang. Nasabah hanya dijanjikan tingkat pengembalian sesuai di kontrak ditambah bonus yang tidak pasti jumlahnya.

Kelebihan dari Asuransi Tradisional dibandingkan dengan UnitLink ialah dari faktor risiko tingkat pengembalian. Pada Asuransi Tradisional, nasabah dijamin tingkat pengembalian tertentu sesuai kontrak polis di awal.

Kekurangannya ialah, tingkat pengembalian yang dijanjikan tidak sebesar dalam UnitLink. Sehingga biasanya ada istilah ‘uang yang kita setorkan tidak kembali’

Asuransi Group, Asuransi Untuk Karyawan

Data menunjukkan bahwa sebagian besar pemilik asuransi masih merupakan bagian dari Asuransi Group, dalam arti bukan ikut secara pribadi tetapi diproteksi asuransi melalui perusahaan tempat bekerja.

Dilihat dari segi proteksi, diikut sertakan dalam asuransi di perusahaan sama manfaat nya dengan ikut secara pribadi. Bahkan bisa jadi manfaat yang didapat dari perusahaan lebih besar, karena biasanya semakin tinggi jabatan di kantor semakin besar manfaat yang didapatkan.Contohnya, untuk asuransi melahirkan/kehamilan, hampir semua perusahaan asuransi dapat memberikan fasilitas ini untuk asuransi kumpulan/group jika diminta. Tidak demikian dengan asuransi individu, dimana hanya 1 atau 2 perusahaan asuransi saja yang mempunyai produk yang mengcover kehamilan, itupun dengan premi yang sangat tinggi.

Dari segi premi yang disetorkan, sudah pasti asuransi gabungan atau kumpulan atau group ini lebih rendah dibandingkan dengan asuransi individu karena asas dari asuransi yaitu bilangan besar. Semakin besar yang diproteksi semakin kecil resikonya. Semakin kecil resiko semakin kecil pula premi yang harus dibayarkan.

Untuk masalah klaim, terdaftarnya karyawan pada asuransi gabungan memudahkan pengurusan klaim, karena biasanya klaim dibantu oleh bagian HRD dari perusahaan bersangkutan. Lebih lagi jika perusahaan mengambil manfaat yang tidak perlu melalukan reimburse, tetapi cukup menunjukkan kartu pada rumah sakit yang menjadi rekanan.

Apakah kita perlu mempunyai asuransi pribadi jika sudah dicover oleh perusahaan ? Perlu sekali, kecuali jika kita sudah pasti akan seterusnya di kantor tersebut dan perusahaan pasti akan terus mengasuransikan karyawannya. Karena jika Anda mempunyai rencana untuk pindah perusahaan, belum tentu perusahaan yang baru akan memberikan fasilitas yang sama dengan kantor yang lama. Pada saat itu jika Anda baru mau memiliki asuransi pribadi maka usia sudah bertambah, faktor kesehatan mungkin menurun, sehingga mempengaruhi premi dan nilai investasi, bahkan jika kesehatan sudah berkurang bukan tidak mungkin perusahaan asuransi akan menolak permohonan Anda.

Memiliki asuransi untuk pribadi akan membuat keluarga Anda lebih tenang….

Sekilas Mengenai Asuransi UnitLink

box_insurance_unit-linked-life-insurance_enAsuransi UnitLink awal mulai dipasarkan oleh salah satu bank di Indonesia akhir tahun 1990an atau awal tahun 2000.

Asuransi ini sangat sesuai dengan kriteria masyarakat Indonesia yang belum terlalu sadar akan pentingnya asuransi. Yang membuat asuransi Unitlink ini mendapat respon yang baik dari masyarakat yaitu karena di dalam asuransi ini terdapat instrumen investasi sehingga citra yang tertanam di masyarakat adalah “uang yang disetorkan akan kembali”

Dalam Asuransi UnitLink terdapat 2 instrumen aliran dana yang perlu dicermati:

1. Dana untuk asuransi

2. Dana untuk investasi

Setiap aliran dana memiliki biaya-biaya tersendiri

1. Dana untuk asuransi

Di sini dana yang tersedia akan dialokasikan untuk biaya-biaya proteksi yang Anda inginkan, mis: asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi rumah sakit, asuransi penyakit kritis, dll…Selama Anda masih ingin mendapatkan perlindungan maka biaya ini akan selalu muncul dalam rekening asuransi Anda. Salah pengertian terjadi bilamana dalam penjelasan proposal dikatakan hanya membayar premi untuk sekian waktu tertentu” Yang mana sebenarnya ialah, selama kita ingin diproteksi, selama itu pula harus tersedia dana untuk biaya proteksi tersebut.

Pada dana untuk asuransi ini pula perusahaan asuransi akan mengambil keuntungan, yang disebut biaya akuisisi. Biasanya besarnya antara 100-200% dari dana asuransi tahunan dalam kurun waktu 2-5 tahun. Ada yang mengambil keuntungan di depan, ada pula yang mengambil keuntungan di akhir.

2. Dana untuk investasi

Dana inilah sebenarnya yang menyebabkan ada kata-kata,“hanya membayar premi untuk sekian waktu tertentu” Biasanya investasi di unitlink memberikan imbal hasil lebih besar daripada instrumen di bank, karena investasi dilakukan di pasar uang, dan pasar modal yang memiliki risiko tersendiri dibandingkan dengan di bank. Beberapa perusahaan asuransi juga mengenakan biaya pengelolaan untuk dana ini besarnya antara 0-2% dari setiap dana yang masuk.

Contoh kasus:

Seorang pria berusia 32 tahun, mengambil program selama 10 tahun dengan premi Rp 6jt/tahun. Dalam ilustrasi dikatakan di akhir tahun ke-10 ia akan mendapatkan kembali hasil investasi sebesar Rp 60jt,d dengan asumsi bunga 15% pa. Dan ia akan mendapat perlindungan asuransi jiwa Rp 100jt, Penyakit Kritis Rp 100jt dan Kecelakaan Rp 200jt. Bilamana ia terkena penyakit kritis maka asuransi akan membayarkan preminya sd ia berusia 65 tahun.

Yang perlu diperhatikan:

Mungkin sebenarnya premi yang ia setorkan hanya Rp 3jt/tahun untuk asuransi. Tiga juta rupiah yang lainnya dialokasikan ke investasi.Bilamana hasil investasi tidak mencapai rata2 15% pa selama 10 tahun maka besar kemungkinan ia tidak akan mendapatkan Rp 60jt seperti yang diilustrasikan pada proposal.

Pada saat ia berhenti membayar premi Rp 6jt/tahun, ia sebenarnya tetap membayar biaya asuransi untuk setiap proteksi yang masih ia dapatkan, hanya saja biaya tersebut diambil dari hasil investasi yang sudah ada sebelumnya. Jika hasil investasi lebih kecil dari biaya2 asuransi maka besar kemungkinan jumlah dana dalam rekening bukan bertambah tetapi berkurang.

Saran untuk Anda yang tertarik dengan UnitLink :

  • Cermati biaya-biaya yang ada, apakah tetap ataukah akan ada kenaikan
  • Yakinkan agent asuransi Anda juga memahami hal ini
  • Pilih perusahaan asuransi dan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan profil Anda.

Selamat ber-asuransi

Semua Kecap no.1 !

“Semua kecap no.1 !”, tentunya pernah mendengar slogan tadi. Sama dengan asuransi semua agennya atau paling tidak trainernya harus menyampaikan bahwa perusahaannya adalah yang no.1 , agar dapat memberikan keyakinan kepada para agen dan juga para calon nasabah.

Sebagai nasabah atau calon nasabah kita perlu tahu juga, kalau memang no.1 dari segi yang mananya ? Yang perlu diperhatikan adalah apakah perusahaan itu bertumbuh/berkembang dalam hal :

1. Aset
2. Ekuitas
3. Cadangan Premi
4. Premi Netto
5. Hasil Investasi
6. Pendapatan
7. Laba Bersih
8. Rasio Biaya Akuisisi terhadap Premi Netto
9. ROA ( Return on Asset ),
Perbandingan laba bersih dengan aset
10. ROE ( Return on Equity )
Perbandingan laba bersih dengan ekuitas
11. RBC ( Risk Based Capital )
Rasio kecukupan modal asuransi ( optimum 120-250%)
12. Persentase Hasil Investasi
( terhadap rata-rata investasi tahun sebelumnya )
13. TATO ( Total Asset Turn Over )
14. Pangsa Pasar Premi Netto