Asuransi Unitlink vs Asuransi TermLife

Unitlink vs TermlifeMasih banyak perdebatan mengenai mana yang lebih baik antara Asuransi Unitlink vs Asuransi Termlife. Berikut Perbandingan antara Asuransi Unitlink vs Asuransi Termlife :

Perbandingan dari Segi Premi, untuk Uang Pertanggungan yang sama; Unitlink memiliki premi yang pasti lebih tinggi dibandingkan dengan Asuransi TermLife. Premi untuk Asuransi Unitlink besarnya tetap, sementara TermLife besar premi naik mengikuti usia atau masa kontrak 5/10/15/20 tahun.

Perbandingan dari segi Masa Pertanggungan; Continue reading

Asuransi Pendidikan atau Tabungan Pendidikan ?

Kompas, Minggu 12 April 2009

Sebutlah, Anda dan isteri adalah pasangan muda, berpenghasilan sebulan hanya 10 juta, dan baru memiliki seorang anak berusia 1,5 – 2 tahun. Nah, mana sebaiknya Anda pilih, asuransi atau tabungan? Jika kemungkinan hanya bisa menabung, berapa uang yang harus Anda sisihkan setiap bulan?

Sebetulnya sama saja. Asuransi pendidikan atau tabungan pendidikan memiliki karakteristik sama. Selain pengambilan investasinya bisa disesuaikan dengan jadwal masuk sekolah anak Anda, keduanya sama-sama memberikan fungsi proteksi. Artinya, ketersediaan dana pendidikan anak Anda akan tetap terjamin meskipun risiko kematian terjadi pada diri Anda.

Secara khusus, asuransi pendidikan merupakan asuransi yang menawarkan dua kegunaan (dwiguna), yaitu fungsi proteksi dan investasi. Fungsi proteksinya akan menanggung risiko kematian atas Anda, yaitu dengan menjanjikan sejumlah uang tertentu jika Anda mengalami kematian. Hanya saja, uang pertanggungan yang diberikan itu biasanya telah disesuaikan dengan biaya pendidikan anak Anda dan sudah disepakati di dalam polis.

Sebagai investasi, asuransi ini akan mengelola dan menginvestasikan sebagian premi yang Anda bayarkan. Sebagai ganti pengelolaan uang Anda itu, perusahaan asuransi akan memberikan sejumlah dana yang besarnya sudah disepakati dalam polis. Waktu pembayarannya pun sudah dijadwal, hal itu agar sesuai dengan waktu sekolah anak Anda.

Sementara itu, tabungan pendidikan merupakan produk tabungan dari bank. Produk ini memiliki karakteristik yang mirip dengan asuransi pendidikan. Dengan jenis tabungan ini, Anda akan menabung sejumlah uang tertentu secara rutin.

Besarnya tabungan bulanan pun dihitung dari target dana pendidikan yang akan Anda ambil, kelak. Dan untuk menjamin ketersediaan dana pendidikan itu, bank telah bekerja sama dengan sejumlah perusahaan asuransi yang akan menjamin setoran Anda walaupun terjadi resiko kematian.

Sebaiknya, uang yang akan Anda sisihkan sebagai tabungan bulanan perlu dikaitkan dengan besarnya kebutuhan Anda di masa depan. Untuk dana pendidikan anak Anda, misalnya. Anda harus lebih dulu menghitung jumlah dana yang Anda butuhkan, serta waktu pemakaiannya.

Setelah itu, hitunglah jumlah uang yang harus Anda tabung. Sedangkan untuk dana cadangannya, Anda pun harus menyiapkan tabungan lain sampai jumlahnya kira-kira berkelipatan antara 5 sampai 15 kali gaji Anda.

Kiranya, bukan larangan untuk menabung bagi pasangan muda yang berpenghasilan rendah. Namun sebaiknya, Anda tidak perlu terlalu memaksa diri untuk memiliki sesegera mungkin dana pendidikan dan dana cadangannya. Buatlah pengaturan uang Anda sewajarnya. Alhasil, menyisihkan uang dengan cara menabung tetap bisa tercapai tanpa mengorbankan kepentingan lainnya saat ini.

 

Menghintung Besarnya UP Ideal

UP atau Uang Pertanggungan merupakan hal paling mendasar dari Asuransi Jiwa. UP adalah santunan yang diberikan perusahaan asuransi jika kita sebagai nasabah meninggal dunia dengan ketentuan seperti di dalam polis yang kita ambil.

Besarnya UP yang kita inginkan dalam asuransi tradisional menentukan besarnya premi yang harus kita setorkan ke perusahaan asuransi. Atau jika kita sudah mempunyai budget berapa besar dana yang kita persiapkan untuk sebuah Asuransi Jiwa, maka asuransi jenis UnitLink dapat menghitungkan untuk Anda berapa UP yang bisa Anda dapatkan dengan dana tersebut.

Berapa besarnya UP yang harus kita ajukan untuk sebuah asuransi jiwa ? Kembali kepada pentingnya UP, yaitu besarnya dana yang akan diberikan kepada ahli waris jika sang tertanggung meniggal dunia maka besarnya UP ditentukan oleh berapa lama dana tersebut akan terus bertahan seandainya tertanggung meninggal dunia.

Contoh: Seorang Ayah usia 35 tahun,1 istri tidak bekerja dan 2 orang anak, pengeluaran kelurga tersebut per bulan Rp 10jt. Ia membeli sebuah polis asuransi jiwa dengan UP Rp100jt. Maka, seandainya sang Ayah, meniggal dunia maka ahli waris (biasanya sang istri) akan menerima uang sebesar Rp 100jt tunai dari asuransi. Karena istri tidak bekerja dan tidak ada penghasilan lain, maka dapat diasumsikan uang Rp100jt tersebut akan habis selama 10bulan karena pengeluaran keluarga tersebut Rp10jt per bulan. Jika Anda sebagai seorang ayah atau sebagai tulang punggung, menurut Anda apakah cukup UP Rp100jt tersebut ?

Dalam pendidikan di asuransi idealnya UP adalah sebesar 10x pengeluaran tahunan Anda. Jika Anda mempunyai pengeluaran Rp10jt/bulan, maka pengeluaran 1 tahun adalah Rp120jt,-. Idealnya UP asuransi jiwa yang anda miliki adalah Rp120jt x 10 = Rp1,2M. Maka, seandainya terjadi musibah terhadap Anda sebagai tulang punggung, maka keluarga yang akan ditinggalkan dapat menggunakan uang Rp1,2M tersebut selama 10 tahun jika tidak ada penghasilan lain. Atau uang Rp1,2M tersebut dapat diinvestasikan yang memberikan imbal hasil 10%/tahun atau Rp 10jt/bulan maka dengan Rp1,2M tersebut kelurga Anda dapat terus melanjutkan kehidupan dengan normal.

Asuransi Jiwa bukanlah menilai besarnya jiwa Anda, berapapun besarnya UP tidaklah dapat membeli suatu jiwa. Tetapi dengan UP yang cukup, jika suatu musibah menimpa kita sebagai tulang punggung maka kita sudah berbuat suatu kebaikan bagi keluarga yang kita tinggalkan.

Saya ucapkan selamat bagi Anda yang sudah mempunyai cukup UP !